Konstruksi Sosial Masyarakat Desa Tiron terhadap Permohonan Wali Adal

Ramadhan, Jaka Maulana Ajiansyah (2021) Konstruksi Sosial Masyarakat Desa Tiron terhadap Permohonan Wali Adal. Masters thesis, IAIN PONOROGO.

[img]
Preview
Text
JAKA MAULANA AR.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Dalam suatu perkawinan, orang tua merasa berkepentingan untuk menjadi wali nikah
dalam pernikahan anaknya karena anak perempuan ibarat sebagai perhiasaan yang harus dijaga
sebaik-baiknya. Pada sisi lain, orang tua juga dilarang menghalangi atau menolak menikahkan
anak perempuannya apabila ia telah meminta dinikahkan. Fenomena wali yang enggan
menikahkan anak perempuannya (wali ad}al) juga pernah terjadi ditengah masyaraka Desa Tiron.
Padahal jika dilacak melalui sejarah, sebenarnya peristiwa wali ad}al bukan merupakan perkara
baru, selain itu juga telah banyak regulasi yang mengaturnya (baik secara agama maupun secara
legal formal peraturan perundang-undangan), sehingga wali ad}al merupakan sebuah peristiwa
yang boleh dan wajar. Akan tetapi jika wali ad}al merupakan tindakan yang wajar, mengapa
sebagian masyarakat Desa Tiron berpandangan tidak wajar terhadap Pemohon wali ad}al. Lantas,
mengapa pandangan yang tidak biasa terhadap pemohon wali ad}al, ini terjadi masyarakat Desa
Tiron?
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui konstruksi sosial pandangan masyarakat
Desa Tiron terhadap pemohon wali ad}al, (2) Mengetahui secara jelas faktor apa saja yang
melatarbelakangi pandangan masyarakat Desa Tiron terhadap pemohon wali ad}al, (3)
Mengetahui implikasi akibat terjadinya konstruksi masyrakat Desa Tiron terhadap pemohon wali
ad}al. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial dan menggunakan pendekatan kualitatif.
Lokasi penelitian ini adalah di Desa Tiron Kec/Kab Madiun. Pengumpulan data dalam penelitian
ini dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) bersama informan. Data yang
telah dikumpulkan di atas akan di analisis dengan pendekatan kualitatif dan kemudian
dikemukakan secara deskriptif, yaitu menggambarkan fakta-fakta yang sistematis mengenai
peristiwa wali adal yang terjadi di Desa Tiron kemudian dianalisis dengan melakukan
pengecekan kesesuaian antara fakta, dan hasil wawancara, dipandu dengan teori konstruksi sosial
selanjutnya disimpulkan dengan pola berfikir deduktif induktif.
Berdasarkan proses pengumpulan dan analisis data, penelitian ini menghasilkan beberapa
kesimpulan. (1) Melalui Konstruksi sosial akhirnya dapat terungkap bahwa tindakan Pemohon
wali ad}al dinilai sebuah tindakan yang salah, sedangkan wali/orang tua yang enggan menikahkan
merupakan tindakan yang tepat dan wajar. Hal ini tidak terlepas dari penanaman sisi subjektif
pemahaman konsep kafaah tokoh agama setempat dan didukung oleh masyarakat Desa Tiron. (2)
Masyarakat Tiron mayoritas berpandangan negatif terhadap pemohon. hal ini disebabkan oleh
dua faktor, pertama, yaitu kesesuaian pendapat mayoritas masyarakat dengan pemikiran
subjektifitas pemahaman tokoh agama setempat. Faktor kedua yaitu fakta sosial, karena ayah
pemohon merupakan seorang tokoh agama maka mayoritas masyarakat berpandangan bahwa
sudah sewajarnya pemohon menjaga kehormatannya dan keluarganya dengan mencari pasangan
yang dapat meneruskan perjuangan orang tuanya (3) Implikasi konstruksi sosial masyarakat
terhadap pemohon wali ad}al di Desa Tiron, yang pertama: pemohon enggan tinggal di Desa
Tiron. Kedua, pemuda-pemudi Desa Tiron akan lebih selektif dan berkomunikasi lebih intens
dengan orang tua dalam mencari pasangan. Ketiga, antar anggota masyarakat saling
mengingatkan, karena pernikahan juga merupakan kepentingan masyarakat sekitar dalam
menjaga agama dan kultur budaya yang ada.

Item Type: Thesis (Masters)
Thesis Supervisor: Luthfi Hadi Aminuddin
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 30 Nov 2021 03:17
Last Modified: 30 Nov 2021 03:17
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/17132

Actions (login required)

View Item View Item