TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BIBIT IKAN GURAME DI DESA SUMURSONGO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN

WALIYUDIN, WALIYUDIN (2021) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI BIBIT IKAN GURAME DI DESA SUMURSONGO KECAMATAN KARAS KABUPATEN MAGETAN. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
WALIYUDIN - 210217111 - HES.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Dalam ajaran Islam jual beli harus terpenuhi baik rukun maupun syarat
jual beli agar jual beli tersebut sah, antara lain objek atau barang yang dijual
belikan harus jelas. Jual beli bibit ikan gurame sudah menjadi kebiasaan warga
Desa Sumursongo Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Banyak warga yang
melakukan transaksi jual beli bibit gurame melalui pemesanan terlebih dahulu
agar bisa mendapatkan bibit gurame tersebut, karena bibit gurame masih berupa
larva dan belum siap di jual, hal ini di duga dapat menimbulkan adanya ghara>r
(ketidakpastian) dalam jual beli tersebut. Di sentral jual beli bibit ikan gurame di
Desa sumursongo pernah juga mengalami masalah terkait pembeli yang komplain
kepada penjual, karena bibit yang di beli pembeli setelah dikirim beberapa hari
banyak yang mati sehingga pembeli meminta ganti rugi kepada pihak penjual.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana tinjauan
hukum Islam terhadap praktik akad jual beli bibit ikan gurame di Desa
Sumursongo Kecamatan Karas Kabupaten Magetan ? (2) Bagaimana tinjauan
hukum Islam terhadap ganti rugi pada jual beli bibit ikan gurame di Desa
Sumursongo Kecamatan Karas Kabupaten Magetan ?.
Adapun jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian
lapangan yang menggunakan metode kualitatif, sedang teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Setelah data diperoleh, dianalisa dengan menggunakan metode deduktif dengan
pendekatan hukum islam.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) praktik akad yang
dilakukan dalam jual beli bibit gurame di Desa Sumursongo Kecamatan Karas
Kabupaten Magetan belum memenuhi rukun dan syarat yang telah ditetapkan
dalam hukum Islam dan mengandung unsur ghara>r. Karena rukun dan syarat dari
ma’qu>d ‘alayh (barang yang menjadi objek jual beli) belum terpenuhi secara
keseluruhan, khususnya persyaratan barang yang diperjual belikan belum ada,
seperti terkait waktu pelaksanaanya, besarnya bibit, cara ganti ruginya yang harus
dijelaskan saat akad. (2) Ganti rugi dalam praktik jual beli bibit gurame di Desa
Sumursongo Kecamatan Karas Kabupaten Magetan, belum dipraktikan sesuai
dengan yang ditentukan dalam hukum Islam karena pihak yang melakukan
traksaksi khususnya pihak pembeli memaksa meminta ganti rugi kepada pihak penjual padahal bibit gurame yang mati tersebut sudah pindah dikolam pembeli
dan bukan tanggungan penjual.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Subjects: 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 25 Nov 2021 02:20
Last Modified: 25 Nov 2021 02:20
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/16948

Actions (login required)

View Item View Item