LIVING QUR’AN; STUDI KASUS TRADISI SEMAAN AL-QUR’AN DI DESA NGRUKEM MLARAK PONOROGO

Fatkhulloh, Najib (2021) LIVING QUR’AN; STUDI KASUS TRADISI SEMAAN AL-QUR’AN DI DESA NGRUKEM MLARAK PONOROGO. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI NAJIB IAT.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Fatkhulloh, M. Najib. 2021. Living Qur’an; Studi Kasus Tradisi Semaan Al-Qur’an Di Desa Ngrukem Mlarak Ponorogo. Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Zahrul Fata, M.I.R.K.H., Ph.D.
Kata Kunci: Living Qur’an, Tradisi Semaan.
Tradisi semaan Al-Qur’an merupakan tradisi yang sudah ada sejak Nabi Muhammad SAW masih hidup dan tradisi tersebut masih terjaga sampai sekarang. Di desa Ngrukem terdapat 4 majelis semaan Al-Qur’an rutin setiap bulan dengan waktu yang berbeda-beda. Ada satu majelis yang berbeda dari yang lain yaitu Majelis Takhtimul Qur’an Bin Naz}ar. Yang membaca dalam majelis ini bukan seorang penghafal Al-Qur’an dan bacaannya masih kurang bagus dalam segi tajwidnya. Kendati para peserta semaan masih belum sempurna bacaannya, tetapi hal itu tidak menghalangi mereka untuk berpartisipasi. Biasanya, orang yang belum sempurna bacaan Al-Qur’annya cenderung menutup diri, dalam arti tidak ingin dilihat publik. Tapi nampaknya hal tersebut tidak berlaku bagi mayoritas peserta semaan. Fenomena inilah yang menarik untuk diteliti.
Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah, yaitu: 1) Bagaimana proses berjalannya majelis semaan Al-Qur’an di desa Ngrukem. 2) Apa motif jamaah mengikuti semaan Al-Qur’an di desa Ngrukem. 3) Apa makna yang terkandung dalam tradisi semaan Al-Qur’an di desa Ngrukem bagi jamaah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi partisipatif. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama pelaksanaan dimulai dari habis shalat Subuh dan selesai sebelum shalat Maghrib. Membacanya bergantian satu juz-satu juz. Ada beberapa juz yang dibaca bersamaan apabila waktunya diperkirakan melampaui batas. Kedua ada dua bentuk motif para jamaah mengikuti semaan Al-Qur’an yaitu 1). Motif “sebab” yang meliputi mengikuti jejak nabi Muhammad SAW, tradisi yang memiliki nilai luhur dan syiar Islam. 2). Motif “tujuan” yang meliputi meperkuat tali silaturahmi, mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan Al-Qur’an. Ketiga makna semaan menurut jamaah berbeda-beda sesuai dengan latar belakang masing-masing. Ada dua macam makna, yaitu makna subyektif dan obyektif. Makna subyektif diantaranya adalah pertama spiritual yang mencakup untuk mendapatkan berkah, syafaat, obat, bertambah iman. Kedua sosial, yaitu menjalin silaturahmi dan menjadikan ukhuwah semakin kokoh. Sedangkan makna obyektif adalah pertama edukasi, menjadi sarana belajar Al-Qur’an dan menjadi contoh yang baik bagi keluarga dan masyarakat. Kedua ekonomi, menjadikan pemasaran produknya semakin gampang dan meluas.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Zahrul Fata
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 23 Nov 2021 02:00
Last Modified: 23 Nov 2021 02:00
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/16640

Actions (login required)

View Item View Item