PESAN MORAL DALAM KISAH NABI YUSUF MENURUT PANDANGAN TAFSIR AL-AZHARA DAN TAFSIR AL-MISBAH (Tela’ah Perbandingan)

Sapinah, Sapinah (2021) PESAN MORAL DALAM KISAH NABI YUSUF MENURUT PANDANGAN TAFSIR AL-AZHARA DAN TAFSIR AL-MISBAH (Tela’ah Perbandingan). Undergraduate (S1) thesis, iain ponorogo.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI SAPINAH 2.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Sapinah. 2021. Pesan Moral dalam Surah Yusuf Menurut Pandangan Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Misbah (Tela’ah Perbandingan). Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing: Dr. M. Irfan Riyadi, M.Ag.

Kata Kunci: Pesan Moral Nabi Yusuf, Tafsir al-Azhar dan Tafsir al-Misbah.
Al-Qur’an adalah suatu ajaran yang berkepentingan terutama untuk menghasilkan sikap moral yang benar bagi tindakan manusia. Hal ini disebabkan karena seluruh aspek ajaran Islam yang disebutkan di dalam Al-Qur’an mengandung nilai-nilai ajaran moral. Diantara sekian banyak kisah yang terdapat dalam al-Qur’an, dikatakan bahwa kisah Nabi Yusuf adalah kisah terbaik dalam al-Qur’an. Adanya beberapa pandangan yang berbeda tentang pesan moral, penulis mencoba melakukan penelitian mengenai pandangan dari beberapa mufassir dan pemikiran kontemporer. yaitu mengenai bagaimana makna moral dalam surah Yusuf. Penulis mengkaji makna moral dari penafsiran Hamka dan M.Quraish.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengungkapkan 1) pandangan tafsir al-Azhar terhadap moral kisah Nabi Yusuf; 2) pandangan tafsir al-Misbah terhadap moral kisah Nabi Yusuf; 3) perbandingan tafsir al-Azhar dan tafsir al-Misbah terhadap moral kisah Nabi Yusuf. Jenis penelitian ini adalah library research. Dalam mengumpulkan data menggunakan metode library research (studi kepustakaan) dan dokumentasi lalu dianalisis secara deskriptif-analisis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) kisah Nabi Yusuf termasuk kisah yang bernilai tauhid sebagai metode pembelajaran dalam proses pendidikan moral. Menerangkan suka duka perjalanan kehidupan Nabi Yusuf yang mengandung hikmah terbesar bagi seluruh umat yang mau mengamalkannya, tentang kesabaran dan keteguhanya dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ujian dan cobaan. 2) M. Quraish Shihab menjelaskan di pengantar tafsirn surah Yusuf dalam Tafsir al-Misbah, bahwa: kisah Nabi Yusuf adalah sebagai ahsan al-qashshas (sebaik-baik kisah). Disamping kandungannya yang kaya dengan pelajaran tuntunan dan hikmah, kisah ini kaya pula dengan gambaran yang sunguh hidup melukiskan gejolak hati pemuda, rayuan wanita, kesabaran, kepedihan dan kasih sayang ayah. 3) Dalam menafsirkan kisah Nabi Yusuf Buya Hamka membagi menjadi enam episode yang melahirkan karakter-karakter Nabi Yusuf. Sedangkan M. Quraish Shihab membaginya kedalam sepuluh episode, yang dimulai dengan episode “mimpi seorang anak” sampai episode terakhir yaitu “I’tibar”. Hamka memiliki perhatian dan keperdulian yang sangat tinggi terhadap persoalan moral, baik individu maupun kelompok. Dalam kondisi apapun moral digunakan pada pondasi dasar Tauhid dan berbeda dengan M. Quraish Shihab menurutnya moral dibutuhkan di saat kondisional, sehingga menurutnya moral adalah ketepatan dalam sikap pada kondisi tertentu. menurut Hamka malik/raja disama artikan dengan pemimpin yang mana seorang pemimpin mempunyai beberapa faktor diantaranya kekuatan serta kepandaian menurut M. Qurais Shihab malik/raja kepala Negara yang adil.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Irfan Riyadi
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 29 Oct 2021 03:01
Last Modified: 29 Oct 2021 03:01
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/16273

Actions (login required)

View Item View Item