Pemikiran Buya Hamka Dalam Tafsir al-Azhar Tentang Ummah

Fahrudin, Wildan (2021) Pemikiran Buya Hamka Dalam Tafsir al-Azhar Tentang Ummah. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
skripsi perpus wildan.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK

Fahrudin, Wildan. 2021. Pemikiran Buya Hamka Dalam Tafsir al-Azhar Tentang Ummah. Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, pembimbing Dr. Aksin, S.H., M.Ag.

Kata kunci: Nasionalsime, Buya Hamka, Double Movement, Ummah

Permasalahan umum yang diangkat oleh peneliti adalah Nasionalisme. Berawal dari pemahaman masyarakat tentang Nasionalisme yang masih kurang. Dibuktikan dengan generasi hari ini yang belum konsisten terhadap perkara Negara-bangsa. Banyak sekali konflik di Indonesia yang disebabkan oleh kurangnya rasa saling memiliki. Peneliti menilai setiap konflik di Negara kita tidak lepas dari konteks Nasionalisme. Karena, para pendahulu kita begitu semangat menyadarkan kepada setiap generasi bahwa bangsa kita adalah bangsa merdeka. Tetapi setelah kita merdeka semangat menjaga kemerdekaan tersebut mulai luntur oleh kepentingan masing-masing. Salah satu narasi al-Qur’an dalam konteks Nasionalisme adalah Ummah. Karena, Ummah berbicara tentang idealnya hubungan seorang Muslim dengan sesamanya dan kaum Muslim dengan kaum lainnya. Peneliti juga menilai narasi tersebut sangat sesuai dengan konflik-konflik yang terjadi di Negara kita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ummah dan bagaimana kontekstualisasi Ummah di era sekarang. Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan. Sumber data berasal dari kitab suci al-Qur’an dan kitab tafsir al-Azhar karya Buya Hamka. Penelitian ini menggunakan pendekatan Double Movement Fazlur Rahman dengan memahami konteks mikro dan makro pada tafsir al-Azhar dan saat al-Qur’an diturunkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, konsep umat yang ideal bagi Hamka adalah mereka yang berdakwah dengan narasi perdamaian. Kemudian, kontekstualisai Ummah pada era pewahyuan dijelaskan pada fenomena Piagam Madinah, pemindahan kiblat, dan perilaku orang-orang Yahudi. Dan kontekstualisasi Ummah pada era sekarang dijelaskan dengan permasalah Intoleransi, perselisihan antar warga Negara, dan kemerdekaan untuk setiap warga Negara. Ideal Moral yang diambil oleh peneliti adalah prinsip toleransi, keadilan, dan kemerdekaan. Prinsip toleransi adalah untuk memberi solusi terhadap faktor ekternal yang mana dengan prinsip ini diharapkan kita saling menghormati antar agama dalam suatu negara. Prinsip keadilan adalah sikap umat Islam kepada sesama dan dengan umat lain. Karena kita harus mengetahui batasan-batasan ketika kita bersinggungan dengan umat lain. Prinsip kemerdekaan adalah ditujukan untuk diri kita masing-masing. Karena setiap manusia memiliki hak yaitu kemerdekaan. Ketiga prinsip tersebut dimulai dari ketuhanan yang maha Esa. Setelah menghayati ke-Esaan Tuhan maka sudah pasti kita sadar akan adanya ketiga prinsip tersebut. Karena hal tersebut adalah tuntutan kita sebagai hamba yang diberi kecerdasan dibanding makhluk-makhluk lainnya

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Aksin
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 03 Jun 2021 02:27
Last Modified: 03 Jun 2021 02:27
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/14905

Actions (login required)

View Item View Item