Makna Tabdhir Dalam Al-Qur’an (Studi Pemikiran Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al-Misbah)

Rofiqoh, Rofiqoh (2020) Makna Tabdhir Dalam Al-Qur’an (Studi Pemikiran Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al-Misbah). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
ROFIQOH.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Rofiqoh, 2021. Makna Tabdhir Dalam Al-Qur’an (Studi Pemikiran Quraish Shihab Dalam Kitab Tafsir Al-Misbah skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dahwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. Aksin, S.H., M.Ag.
Kata kunci: Al- Quran, Tafsir Al-Misbah, dan Tabdhir.
Dalam ajaran Islam, setiap orang diwajibkan membelanjakan harta miliknya untuk memenuhi kebutuhan diri pribadi, keluarga dan menafkahkan di jalan Allah. Dengan demikian, Islam adalah agama yang memerangi kekikiran dan kebakhilan. Kewajiban-kewajiban tersebut diiringi dengan larangan bertindak mubazir, karena Islam mengajarkan kepada manusia agar bersikap sederhana. Sebab harta yang mereka gunakan akan dipertanggungjawabkan di hari perhitungan. Yang menjadi pokok masalah: 1) Bagaimana penafsiran Quraisy Shihab tentang ayat-ayat Tabdhir. 2) Bagaimana kontekstualisasi Tabdhir terhadap masyarakat pada masa kini. Adapun metode penelitian ini bercorak library murni, dalam arti semua sumber datanya berasal dari bahan- bahan tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Untuk memudahkan pelacakan ayat-ayat al-Qur'an yang diperlukan dalam membahas topik-topik tertentu, maka kitab al-Mu'jam. al-Mufahras li Alfaz al-Qur'an al-Karim, susunan Muhammad Fu'ad 'Abd al-Baqi dijadikan sebagai pegangan. Sedangkan pendekatannya adalah pendekatan metode tafsir kontemporer.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa yang ditimbulkan dari sikap tabzir menurut Quraish Shihab akan berakibat (1) rusaknya harta, (2) meremehkannya, (3) kurang merawatnya sehingga rusak dan binasa. Perbuatan ini termasuk kriteria menghambur-hamburkan uang yang dilarang oleh ajaran Islam. Sikap kita terhadap perilaku tabzir menurut al-Qur'an yaitu al-Qur'an melarang umat Islam membelanjakan harta dan menikmati kehidupan ini dengan boros. Lebih dari itu, Allah sendiri tidak menyukai para pemboros. Sikap boros adalah sikap manusia yang melampaui batas kewajaran sehingga Al-Qur'an mencap orang-orang kafir sebagai 'melampaui batas'.
Boros hampir sama dengan mubazir. Arti mubazir adalah menghambur-hamburkan uang tanpa ada kemaslahatan atau tanpa mendapatkan ganjaran pahala. Al- Qur'an dengan sengaja mengungkapkan ajakan "sederhana" dengan ungkapan yang indah. la mengajak manusia jauh dari boros, mubazir, bakhil, dan pelit. Kadang-kadang Al-Qur'an mengajak manusia untuk hidup sederhana dan menjauhi sikap boros dengan cara menyanjung dan memuji orang yang hidup sederhana dan mengelompokkan mereka ke dalam ibadurrahman yang mendapatkan surga karena kesabarannya. "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Aksin wijaya
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 02 Jun 2021 06:45
Last Modified: 02 Jun 2021 06:46
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/14703

Actions (login required)

View Item View Item