..(TAMBAHKAN STEMPEL PADA LEMBAR PERSETUJUAN, UPLOAD ULANG)..Studi Komparatif Pandangan Imam Asy-Syafi'i dan Imam Ibn Hazm tentang Status Khulu'sebagai Talak

Fatekah, Mei (2021) ..(TAMBAHKAN STEMPEL PADA LEMBAR PERSETUJUAN, UPLOAD ULANG)..Studi Komparatif Pandangan Imam Asy-Syafi'i dan Imam Ibn Hazm tentang Status Khulu'sebagai Talak. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
210114081_MEI FATEKAH_HUKUM KELUARGA ISLAM.pdf fix.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Fatekah,Mei,2021, Studi Komparatif Pandangan Imam Asy-Syafi'i dan Imam Ibn Hazm tentang Status Khulu'sebagai Talak. Skripsi. 2021. Jurusan Hukum Keluarga Islam IAIN Ponorogo

Kata kunci: Imam Asy-Syafi'i, Imam Ibn Hazm, Khulu'

Khulu' merupakan salah satu jalan putusnya perkawinan yang diperbolehkan oleh agama islam berdasarkan QS. Al-Baqadah ayat 229. Imam Asy-Syafi'i dan Imam Ibn Hazm sependapat bahwa khulu' adalah talak akan tetapi keduanya berselisih pendapag tentang status khulu' sebagai talak bain atau raj'i. Imam Asy-Syafi'i adalah adalah pendiri madzab Syafi'iyah yanh berpendapat bahwa khulu' adalah talak bain yang tidak dapat dirujuk. Sedangkan Imam Ibn Hazm adalah salah satu pengagum karyanya yang hidup dilingkungan bermadzab maliki namun ia lebih tertarik untuk mendalami dan mengikuti madzab Asy-Syafi'i, ia berpendapat tentang status khulu' sebagai talak raj'i
Berangkat dari adanya perbedaaan pendapat antara kedua ulama tersebut peneliyi tertarik untuk melakukan penelitian dengan rumusan masalah: 1. Bagaimana Pandangan Imam Asy-Syafi'i dan Imam Ibn Hazm tentang status khulu'sebagai talak? 2. Bagaimana afgumentasi Imam Asy-Syafi'i dan Imam Ibn Hazm Trntang Status Khulu'sebagai Talak?
Penelitian ini merupakan penwlitian kepustakaan (librari researc)dengan memggunakan pendekatan komparatif, yaitu dengan membandingkan dari kedua objek kajian. Data penelitian diperoleh dari huku-bukuyang terkait dengan tema
Bahan primer yang penulis palai adalah kitab al umm karya imam Asy-syafi'i dan Kitab Al Muhalla karya Imam Ibn Hazm. Penulisan skripsi ini bersikap deakriptif kompadatif yaitu data-data yabg ada disusun dijelaskan dan digambarkan secafa rinci lalu dianalisis kemudian dibandingkan sehingga dapat diambil kesimpulan tentang persamaan dan perbedaan pendapat dan argumentasinya.
Dari ulasan skripsi ini penulis menyimpulkan bahwa menurut Imam Asy-Syafi'i status Khulu'adalah talak bain dengan tidak adanya kata rujuk pada maaa iddah melainkan dengan akad yang baru. Imam Asy-Syafi'i berhujjah dengan Qs. AL-Baqarah ayat 229 tentang talak yang dapat dirujuk hanyalh dua. Dalam hal ini Imam Asy-Syafi'i beristimbat hujum dengan metode qiyas, sehingga ia mengibafatkan khulu' sepedti akad jual beli. Sedabgkan menurut Imam Ibn Hazm Status khulu'adalah talak raj'i, yaitu suami diperbolehkan untuk merujuk istrinya pada masa iddah dengan cara mengembalikan harta(tebusan) yang sudah dia ambil baik istri rela atau tidak. Karena menurut Imam Ibn Hazm tidak ada talak bain yang tidak dapat dirujuk kecuali talak tiga dan talak pada istri yang belum dukhul, berhujjah dengan Qs. AlBaqarah ayat 228 dan 229 yang menjelaskan tentang suami-suaminyalah yang memiliki hak untuk rujuk. Dalam hal ini Imam Ibn Hazm beristimbath hukum dengan metode ad Dalil yang diambil dari nash dan ijma'

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Miftahul Huda
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1899 Other Law and Legal Studies > 189999 Law and Legal Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 02 Jun 2021 04:09
Last Modified: 02 Jun 2021 04:09
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/14623

Actions (login required)

View Item View Item