TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP JUAL BELI MINYAK CENGKEH DI DESA BAOSAN LOR KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO

Khoirudin, M.Nur (2021) TINJAUAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP JUAL BELI MINYAK CENGKEH DI DESA BAOSAN LOR KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
NASKAH-M.NUR KHOIRUDIN.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Dalam suatu bisnis harus dilandasi dengan etika dalam berbisnis, yaitu harus menjujung nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan, dengan menanamkan prinsip ketauhidan, keseimbangan, keadilan dan tangung jawab. Sebagai contohnya adalah jual beli minyak cengkeh di Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo, dimana penyuling melakukan pencampuran bahan baku minyak cengkeh, yaitu mencampurkan antara daun cengkeh yang kering dengan yang hijau, yang berakibat pada kualitas minyak yang dihasilkan. Dan saat jual beli minyak cengkeh, tengkulak melakukan pemotongan berat timbangan dengan memotong berat dari kotoran atau (blendrek) yang ada dalam minyak hanya dengan dikira-kira saja.
Dari latar belakang tersebut ditarik rumusan masalah yaitu Bagaimana Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Kualitas Hasil Penyulingan Minyak Cengkeh Di Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo? dan Bagaimana Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Penimbangan Minyak Cengkeh Oleh Tengkulak Di Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo?.
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah field research (penelitian lapangan) dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Analisis yang digunakan menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses penyulingan minyak cengkeh pada musim kemarau di Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sudah sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yaitu ketauhidan, kehendak bebas, keseimbangan, tanggung jawab, dan kebenaran karena tidak ada pencampuran bahan sehingga minyak yang dihasilkan adalah minyak murni, sedangkan pada musim penghujan penyuling melakukan pencampuran bahan baku, hal tersebut belum sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yaitu ketauhidan, kehendak bebas, keseimbangan, tanggung jawab, dan kebenaran karena penyuling tidak memberi informasi mengenai kualitas minyak, bahwa minyak tersebut adalah hasil pencampuran. Proses penimbangan minyak cengkeh di Desa Baosan Lor Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo sudah sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yaitu ketauhidan, kehendak bebas, keseimbangan, tanggung jawab, dan kebenaran karena pada musim kemarau minyak yang dihasilkan dari proses penyulingan adalah minyak murni, sehingga dalam penimbangan tersebut dipotong dari berat jurigen atau wadah minyak cengkeh, akan tetapi pada musim penghujan pemotongan berat timbangan oleh tengkulak belum sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam yaitu ketauhidan, kehendak bebas, keseimbangan, tanggung jawab, dan kebenaran karena tengkulak melakukan pemotongan berat timbangan dari kotoran yang ada di dalam minyak hanya dengan dikira-kira saja.
Kata Kunci: Etika Bisnis Islam, Jual Beli, Pemotongan Berat Timbangan

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Imroatul Munfaridah
Subjects: 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Muamalah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 24 May 2021 03:04
Last Modified: 24 May 2021 03:04
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/13788

Actions (login required)

View Item View Item