Model Toleransi Dalam Lirik Lagu "Hagia" Karya Barasuara (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)

Mahanani, Intan Dwi (2021) Model Toleransi Dalam Lirik Lagu "Hagia" Karya Barasuara (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
Completed.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
Mahanani, Intan Dwi. 2021. Model Toleransi Dalam Lagu “Hagia” Karya Barasuara. (Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough). Skripsi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Muchlis Daroini, M. Kom.I.
Kata Kunci :Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough, Tolransi, Lagu Hagia, Barasuara.
Musik merupakan salah satu media untuk berkomunikasi, melalui musik manusia dapat menyampaikan pendapat ataupun kritiknya seperti halnya Barasuara, melalui lagu “Hagia” yang diciptakan oleh Iga Massardi pada tahun 2012. Lagu ini menyoal tentang toleransi dan kemanusiaan. Melalui bait yang singkat dan berulang lagu ini diharapkan dapat melawan sikap intoleransi yang banyak terjadi di Indonesia.
Lagu “Hagia” adalah gambaran dari sebuah sikap toleransi, Untuk mengetahui makna yang terdapat dalam lirik lagu “Hagia”, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana makna teks, discourse practice, dan sosiocultural practice dalam lagu “Hagia” karya Barasuara? (2) Bagaimana Model Toleransi dalam lagu “Hagia” karya Barasuara?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna toleransi dalam lagu “Hagia” secara rinci
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui penguraian dari dokumentasi berupa lirik lagu “Hagia”. Dalam proses analisis data penulis menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough melalui tiga dimensi yaitu teks, discourse practice, dan sosiocultural practice.
Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu subjek penulis lagu memposisikan diri dalam sudut pandang yang sama dengan pendengar bahwa mereka menyembah Tuhan yang sama. Kemudian terciptanya lagu “Hagia” dilatar belakangi oleh pengalaman pencipta lagu bahwa kasus Intoleransi di Indonesia masih sangat tinggi. Secara garis besar pencipta lagu ingin menyuarakan bahwa semua makhluk di dunia menyembah Tuhan yang sama, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan sudah selayaknya manusia hidup dengan damai atas perbedaan yang ada. Hal tersebut serupa dengan model toleransi yang diajarkan dalam Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Muchlis Daroini
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Dakwah > Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 19 May 2021 01:20
Last Modified: 19 May 2021 01:20
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/13658

Actions (login required)

View Item View Item