manajemen pengembangan diri siswa dalam program budaya religius (studi kasus di sekolah menengah atas negeri 3 ponorogo)

Saputra, Muhamad Khoirul Amin (2020) manajemen pengembangan diri siswa dalam program budaya religius (studi kasus di sekolah menengah atas negeri 3 ponorogo). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI 211216062 MUHAMAD KHOIRUL AMIN SAPUTRA.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK

Saputra, Muhamad Khoirul Amin. 2020. Manajemen Pengembangan Diri Siswa dalam Program Budaya Religius Studi Kasus Di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Ponorogo. Skripsi, Jurusan Manajemen Pnedidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing Aris Nurbawani, M.M
Kata Kunci: Manajemen Pengembangan Diri, Budaya religius
Mengelola kemampuan diri sangatlah penting bagi siswa. Karena hal tersebut merupakan bekal untuk menjalani kehidupan. Lembaga pendidikan saling memberikan usaha terbaik demi mengembangnya kemampuan diri para siswa. Kegiatan ektrakulikuler terbukti sangat berperan dalam meningkatkan pengembangan diri siswa. Siswa dilatih mengembangkan dirinya sesuai dengan bakat dan minat yang diingikannya. Namun ektrakulikulerpun dirasa kurang untuk meningkatkan pengembangan diri siswa terutama dibidang religiusitas. Maka perlulah di suatu lembaga pendidikan menerapkan program budaya religius untuk meningkatkan religiusitas siswa. Menangapi hal tersebut. SMAN 3 Ponorogo mengembangkan budaya religius tersendiri untuk diterapkan dalam kegiatan sehari-harinya. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat mengantarkan para siswanya menjadi lulusan yang memiliki kemampuan diri yang lengkap baik keilmuan yang luas, kecakapan yang beragam dan religiusitas yang tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut: (1) mengetahui proses perencanaan pengembangan diri siswa dalam program budaya religius; (2) mengetahui implementasi pengembangan diri siswa dalam program budaya religius; (3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi pengembangan diri siswa dalam program budaya religius.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik pengamatan yang tekun triangulasi, dan mengadakan member check. Tahapan penelitian melalui beberapa tahap seperti: tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap anlisis data, dan tahap penulisan hasil laporan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Perencanaan pengembangan diri siswa dalam program budaya religius didasari oleh dua hal yaitu tradisi serta kebiasaan perilaku warga lingkungan pendidikan dan visi dan misi sekolah. Program kegiatannya antara lain berdoa bersama, salat jamaah dzuhur, kultum, salam, jum’at berkah, Perayaan Hari Besar Islam. Manfaat kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan manajemen diri siswa, akhlakul karimah, rasa hormat, menghargai, kedisiplinan, kejujuran, dan bertanggung jawab. (2) Implementasi pengembangan diri siswa dalam program budaya religius berjalan dengan lancar dengan dilaksanakan dan diorganisir oleh tim Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti. Teknik sekolah dalam menjalankan program ini yaitu dengan sistem saling membantu dan menjadi teladan yang baik bagi siswa. Pedoman pelaksanaan kegiatan ini tercantum dalam buku pedoman penumbuhan budi pekerti di SMAN 3 Ponorogo. Bentuk evaluasi kegiatan ini antara lain guru mengingatkan siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai, absensi salat dzuhur dan hukuman bagi kelas yang tidak mengirim delegasinya dalam kegiatan kultum. (3) Faktor pendukung implementasi pengembangan diri siswa dalam program budaya religius antara lain: a. sebagian besar siswa memiliki kesadaran diri yang kuat; b. sebagian besar guru dan warga sekolah berpartisipasi aktif dalam mengingatkan; c. Sarana prasarana yang mendukung budaya religius; d. dukungan aturan yang tegas; e. lingkungan yang mendukung; f. tersedianya dana. Sedangkan faktor penghambatnya adalah a. ada sebagian kecil siswa kesadaran dirinya masih kurang; b. ada sebagian kecil guru dan warga sekolah berpartisipasi pasif; c. banyaknya pengaruh negatif seiring perkembangan zaman.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Aris Nurbawani, M.M
Subjects: 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 02 Dec 2020 07:31
Last Modified: 02 Dec 2020 07:31
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/11959

Actions (login required)

View Item View Item