Nurhandayani, Lina Mitra (2020) tinjauan hukum islam terhadap gadai berantai kendaraan bermotor di dusun candi desa nongkodono kecamatan kauman kabupaten ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.
|
Text
LINA PERPUS.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Gadai adalah salah satu dari sekian banyak macam gadai yang ditawarkan oleh beberapa gadai perorangan. Dalam operasionalnya gadai dapat digunakan sebagai fungsi sosial (bersifat konsumtif). Artinya, gadai itu untuk kepentingan yang sifatnya mendesak, seperti untuk kepentingan sehari-hari (konsumsi, pendidikan, kesehatan) yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang berada dalam golongan berpendapatan menengah ke bawah. Dalam praktik gadai yang terjadi di Dusun Candi Desa Nongkodono Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo ada tambahan uang yang harus diberikan kepada pihak al-murtahin. Pihak al-murtahin memanfaatkan barang jaminan gadai tersebut untuk kepentingan pribadinya yakni, jaminan gadai tersebut digadaikan kembali kepada orang lain tanpa sepengetahuan pihak al-ra>hin.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap akad dalam transaksi gadaiberantai kendaraan bermotor di Dusun Candi Desa Nongkodono Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo? (2) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pemanfaatan barang jaminan oleh pihak penerima gadai dalam transaksi gadai berantai kendaraan bermotor di Dusun Candi Desa Nongkodono Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo?
Adapun jenis penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis ini menggunakan metode induktif yaitu pembahasan yang di awali dengan menggunakan data kenyataan-kenyataan yang bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata (ucapan, perilaku, situasi di lapangan penelitian) kemudian diakhiri dengan kesempurnaan.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah bahwa akad antara al-ra>hin I dengan al-murtahin I tidak diperbolehkan karena adanya tambahan uang 10% ketika pengembalian pinjaman pokok hal tersebut dilarang oleh Islam karena mengarah kesuatu persoalan yakni riba. Sedangkan akad antara al-ra>hin II dengan al-murtahin II dilarang walaupun sebagian syarat telah terpenuhi, namun ada beberapa syarat yang dilanggar yaitu dari al-marhu>nnya, bahwa al-marhu>n yang digadaikan masih berkaitan dengan hak orang lain di dalamnya, al-marhu>n bukan miliknya sendiri. Pemanfaatan yang dilakukan al-murtahin dengan menggadaikan barang jaminan tidak diperbolehkan sesuai dengan hadis Nabi Saw. Pemanfaatan barang jaminan boleh dilakukan ketika al-murtahin mengeluarkan biaya untuk perawatan dan mendapatkan izin dari al-murtahin ketika memanfaatkan al-marhu>n. Hal ini sesuai dengan pendapat Ulama Sha>fi’iyyah, Ulama Ma>likiyyah, Ulama H}anabilah dan Ulama H}anafiyyah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Thesis Supervisor: | Yudhi Achmad Bashori |
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Muamalah |
Depositing User: | Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo |
Date Deposited: | 12 Oct 2020 03:27 |
Last Modified: | 12 Oct 2020 03:27 |
URI: | http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/10885 |
Actions (login required)
View Item |