Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Utang Piutang Di Lumbung Pangan Warga Dusun Sendang Desa Trisono Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

Hermanto, Rony (2020) Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Utang Piutang Di Lumbung Pangan Warga Dusun Sendang Desa Trisono Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Ponorogo.

[img]
Preview
Text
cover bab 1-5 dafpus-digabungkan.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Salah satu bentuk muamalah adalah qard{, qard{ dalam Islam memiliki dasar
hukum, rukun, syarat maupun bentuk dari utang piutang. Akad sebagai pencegah
hal-hal yang bersifat riba tidak diperbolehkan bila dipersyaratkan. Seperti praktik
utang piutang yang dilakukan di lumbung pangan warga Dusun Sendang Desa
Trisono Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo, setiap ada transaksi utang
piutang pihak lumbung mengharuskan pengembalian utang uang dengan cara
diasok dengan gabah. dimana dalam pengembalian 1 kwintal gabah
dipersyaratkan menambah timbangan sebanyak 20 Kg gabah dengan maksud
sebagai antisipasi penurunan bobot dan harga gabah saat dijual.
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai, 1)Bagaimana analisis hukum Islam terhadap praktik akad
utang piutang di lumbung pangan warga Dusun Sendang Desa Trisono
Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo? 2)Bagaimana analisis hukum Islam
terhadap teknik pelunasan utang piutang uang dengan gabah di lumbung pangan
warga Dusun Sendang Desa Trisono Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo?
Peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan
metode pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan adalah teknik
observasi dan wawancara, peneliti bertindak sebagai pengamat. Data yang telah
dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode induktif.
Kesimpulanya bahwa 1) praktik akad utang piutang ini tidak sah karena
dari tiga aspek rukun dan syarat qard hanya terpenuhi 2 rukun yaitu ‘a>qidain dan
muqrad, sedangkan tidak terpenuhinya rukun s}i>ghat ija>b qa>bul dikarenakan
termasuk jenis akad qard} yang dipersyaratkan sebab dalam akad disebutkan
adanya syarat untuk mengembalikan utang dengan tambahan gabah seberat 20
Kg yang ditetapkan oleh muqri>d{ kepada muqtarid} di awal pemberian utang.
2)Teknik pelunasan utang piutang uang dengan gabah dengan cara diasok per
kwintal setiap panen termasuk riba dikarenakan adanya kebiasaan penambahan
20 Kg dan 5 Kg saat penundaan pengembalian utang menurut mayoritas ulama
adalah haram, menurut Mal>iki>yah, sebagian Sha>fi’i>yah dan sebagian Ha{nabilah
orang yang meminjam dengan bunga itu sama dengan yang disyaratkan sehingga
tidak diperbolehkan. Sedangkan menurut pendapat mazhab Hanafi dan Ma>liki
terdapat perincian mengenai tambahan yaitu apabila yang bertambah jumlahnya
adalah dilarang, namun bila yang bertambah adalah sifatnya maka diperbolehkan.
adanya penambahan dalam pengembalian jumlah pokok pinjaman di lumbung ini
dapat terjerumus dalam riba fadhl.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Thesis Supervisor: Saifullah
Subjects: 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Muamalah
Depositing User: Miss Perpustakaan IAIN Ponorogo
Date Deposited: 09 Jun 2020 04:45
Last Modified: 09 Jun 2020 04:45
URI: http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/10114

Actions (login required)

View Item View Item